Selasa, 07 Juni 2011

Louis Braill (Life isn't Different From Your Mindsets!)


Kamu tahu Louis Braill?
Atau kamu pernah mendengar Huruf Braille?
hmmm . . . bagi yang belum tahu disini aku mau sedikit cerita tentang sebuah perjuangan seorang cacat (Buta) yang dapat merubah dunia dan memberikan cahaya penerangan bagi orang - orang di sekitarnya!
Suatu hari aku menemukan sebuah buku tua terbitan 1979 milik pamanku, dan berjudul "Louis Braill Penemu Huruf Orang Buta"

Braill sebenarnya lahir sehat dan sempurna tanpa mengalami kebutaan mata, anak dari seorang tukang sepatu dari sebuah desa Cupvray. Braill adalah anak yang cerdas dan sehat sehingga jarang sakit, namun suatu hari Braill pergi mencari teman-temannya untuk bermain, tetapi akhirnya dia pulang dengan perasaan kesal karena dia tidak menemukan teman-temannya dirumah mereka masing-masing.

Setibanya dirumah ia mendekati peti diatas meja kerja ayahnya, diambilnya sebuah jarum besar dan sepotong kulit untuk membuat ketapel. Sialnya jarum itu menusuk mata Braill dan ia pun menjerit kesakitan memanggil ayah-ibunya, dan satu mata Braill menjadi buta, kemudian Braill dikirim ke sekolah anak-anak buta di Paris, dan ayah-ibunya sering mengunjunginya sekali pun dari desa ke kota cukup jauh dan membawakan oleh-oleh berupa makanan dan uang saku baginya.

Braill sangat senang di sekolah tersebut, karena disana ia tidak digoda dan dicela, dan Braill sangat baik dan tidak pelit, makanan yang dibawa ayah-ibunya selalu ia bagi kepada teman-temannya, begitu pun bila ia jajan. Braill adalah anak yang cerdas, dalam waktu singkat ia sudah dapat membaca dengan huruf raba dengan lancar, sehingga gurunya kagum dan senang dengannya. Suatu hari ia meraja kesepian dan bosan, karena orang yang diajaknya berbicara itu-itu saja, timbullah niat hatinya untuk berjalan-jalan keluar asrama dan bertemu dengan seorang pemuda yang merasa kasihan, pemuda ini bernama Henry dan sangat baik hati sehingga tak lama kemudian mereka berteman akrab selayaknya saudara kandung. Tiap 2 minggu sekali Braill selalu pergi ke rumah Henry berjalan sendiri dan kadang Henry menjemputnya, Henry salau membaca dan bercerita kepada Braill, dan ia selalu menuliskan Braill sebuah surat untuk orangtuannya, dan dialamatkan kepada Henry sendiri.

Semua yang diceritakan dan dibacakan Henry selalu ia ceritakan kembali kepada teman-temannya di asrama sehingga teman-temannya pun juga mengetahui isi dunia. Suatu waktu saat makan malam, bapak dan ibu asrama bertanya kepada "Braill, siapakkah orang yang menceritakan dongeng Yunani yang pernah engkau ceritakan kepada teman-temanmu?".
"seorang temanku Bu!" jawab Braill.
Kemudian seorang tamu datang, tak berapa lama kemudian ibu asrama berkata kepadanya "Braill ayahmu datang, ia hendak menjemputmu untuk liburan Natal dan Tahun Baru di desa!". Ia pun pergi ke desa bersama ayahnya, dan juga menyempatkan diri untuk membeli beberapa buku untuk dibacakan kepada Braill. Ketika selesai ia mendengar buku yang di ceritakan oleh ibunya, ia berkata "Ayah, ibu, karena buku ini mengenal banyak hal di dunia".

"Apakah gurumu membacakan buku untuk kalian juga?" tanya ayah Braill.
"Henry itu yang tiap surat ayah alamatkan kerumahnya?" tanya ibu Brail.
"Ya, bu" jawab Braill.
"Tuhan itu maha baik, ia mengerti dan tahu apa yang dibutuhkan hambanya!" seru Ayah Braill.
Suatu malam, Braill berkata pada dirinya "Buku itu ada faedahnya, tapi tidak dapat membebaskan orang-orang buta. Aku ingin mencari akal agar orang-orang buta dapat membaca dan mengetahui isi buku."

Kemudian beberapa tahun kemudian ketika Louis tamat dari sekolah orang buta, ia diangkat menjadi guru. Ia berpikir bahwa setiap orang punya kecerdasan yang berbeda, dan huruf yang dipakai selama ini sangar susah dan terlalu sulit diajarkan!". Sejak itu sepulang sekoah ia pergi ke kamar dan mengunci pintu dan bekerja mencari sebab yang menghambat muridnya sulit mengenal huruf raba, dan mencoba membuat huruf baru untuk orang buta.
Karena terlalu asik dengan penelitiannya, sahabatnya Henry datang menjenguknya, sebab hampir setahun ia tidak datang. Ia bercerita kepada Henry tentang penelitiannya. kemudian Henry berkata memberi semangat "semua orang yang bekerja pasti akan memungut hasil jerih lelahnya ".
Kemudian Braill menginap dan Henry membacakan sebuah cerita tentang perjuangan seorang Kopernikus (seorang yang menemukan teori Heliosentrisme), setelah itu Braill berkata "semua penemu harus dibenci!"
Suatu hari Braill pulang ke desa karena rindu dengan keluarganya dan kampung halamannya, Ia juga ingin meminta sebuah kulit sepatu, untuk membuat huruf-huruf temuannya itu. Ibunya memberi Nasihat "Engkau harus Tabah, Tiap temuan baru tidak cepat diterima dan diakui oleh orang terpelajar".
Ketika ia kembali ke Paris dan bekerja, pada suatu petang ia didatangi teman gurunya yang tidak buta, dan melihat pekerjaan Braill, dan bertanya "apa yang sedang kau kerjakan ini?"

"Aku sedang membuat huruf menurut sistemk, kau tahu bahwa huruf yang dipergunakan kini kurang efesien dan efektif!", Tapi temannya berkata "Engkau akan gagal, hurufmu buruk dan dapat membodohi anak-anak!". Kata-kata itu cukup menyinggun perasaan Braill, tapi dalam hatinya ia berkata "Zaman ini tidak ada orang yang dibunuh karena menjadi penemu". Kemudian setelah beberapa waktu sejak rahasianya terungkap, semua orang membicarakannya, mencelanya bahkan ada yang berkata "ternyata bukan matamu yang sebelah itu saja, tetapi hatimu juga sudah buta", tetapi ia menjawab "hatiku tidak buta bung, jika benar aku tidak berbuat melainkan hanya menerima!".

Meskipun orang menganggapnya bodoh, gila, dihina dan dicela, Braill tetap bersih keras dan tidak menghiraukannya, ia tetap tekun, sampai ia dipecat dari tempat ia mengajar, dan ia pun pulang ke desanya.


Suatu hari Braill dikunjungi temannya Henry dan menginap dirumah Braill, dan seperti biasa Henry membaca dan menceritakan sebuah buku, dan esoknya Henry ingin mengajak Braill ke Paris untuk berkenalan dengan Isteri dan anaknya, dan mereka pun pergi. Hari itu Braill menginap di rumah Henry, besoknya suatu pagi Henry membacakan berita dari sebuah koran tentang Charles Babier, seorang perwira yang menemukan sebuah Night Writing, kemudian Braill pergi bertemu perwira itu, dan mempelajari temuan yang telah diciptakan Charles Barbier.
Setelah itu Braill kembali bekerja, hingga akhirnya kesehatannya menurun dan jatuh sakit. Dan akhirnya Braill menyelesaikannya dan membawanya ke Paris .

Dan ia meminta Henry menuliskan tentang huruf ciptaannya dan dijadikan sebuah buku, dan ayahnya berkata "Jika manusia itu jujur sebelum mencela dan menghina bukumu itu , mereka harus mengujinya lebih dahulu". Begitu buku terbit, ia pesan kepada Henry untuk menggirimkan buku itu juga ke sekolah bekas tempat ia mengajar. Namun para guru mencela dan menghina buku, meskipun hanya di lingkungan sekolah. Karena tidak mendapat tanggapan Ia pun mendatangi sekolah itu untuk mendengar pendapatnya dan mendemonstrasikan cara memakainya, namun mereka hanya mencela dan menghinanya begitu pun di tempat lain. Dalam waktu singkat Braill menjadi berita hangat di Media massa, ketika Henry membacakannya ia pulang ke desanya dengan putus asa. "oh Tuhan. Hambamu gagal, sekalipun telah bekerja bertahun-tahun. Jika kegagalan ini datang dari-Mu, Hamba-Mu terima dengan ikhlas dan kerendahan hati".